Honda Bangun Pabrik Terbesar di India

New Delhi, KompasOtomotif - Ekonomi India yang terus menggeliat, makin menggoda pabrikan besar dunia buat berinvetasi. Kali ini Honda Motor Co sedang menyiapkan rencana untuk membangun pabrik perakitan mobil terbesar di India.

India di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, sedang berada di titik reformasi ekonomi yang positif. Salah satu tanda yang terlihat adalah pesatnya pertumbuhan industri otomotif di tanah Hindustan tersebut.

Forbes melaporkan, bahwa India dan Honda sudah mencapai kesepakatan untuk membangun fasilitas perakitan. Pembangunan pabrik akan diumumkan secara resmi oleh pejabat Honda dalam waktu dekat dengan nilai investasi yang sudah disetujui kedua belah pihak.

India sudah memiliki jaringan manufaktur otomotif terbesar dengan Tata Motor dan Maruti Suzuki, serta juga Ford yang sudah memiliki pabrik di sana. Sebelumnya, Honda divisi sepeda motor juga sudah mengumumkan rencana pembangunan pabrik skutik terbesar.

Rencana investasi Honda ini memanfaatkan strategi investasi mega proyek yang dicanangkan pemerintah India, sebagai pasar mobil terbesar keenam di dunia. Warga India sudah semakin kaya angka penjualan mencapai 2,7 juta mobil di 2010 lalu. JD Power & Associates memperkirakan pasar mobil India akan naik ke angka 11 juta unit di tahun 2020.

Related Posts:

Citra Suzuki Bergeser ke Mobil Penumpang karena Ertiga

Jakarta, KompasOtomotif – Sudah lama citra merek Suzuki roda empat lebih dikenal di mobil komersial dengan model andalan pikap ringan. Namun sejak kelahiran Ertiga pada 2012 lalu perlahan logo “S” identik pula dengan mobil penumpang.

Head of Dealer Sales SIS R4 Gunardi Prakosa menceritakan, memasarkan Ertiga di Indonesia tidak mudah, sebelum peluncuran terjadi tarik-ulur antara SIS dengan Suzuki Motor Corporation (SMC) tentang harga jual Ertiga di Indonesia. SMC ingin Ertiga lebih mahal dari penguasa low MPV sedangkan SIS R4 mengusulkan harganya sama agar bisa bersaing sebagai pemain baru di segmen.

“Suzuki terkenalnya di mobil komersial, maka perlu edukasi ke masyarakat untuk masuk ke segmen mobil penumpang. Tentu tidak mudah mengirimkan produk dengan harga yang lebih mahal dari kompetitor, maka dari itu diputuskan harga Ertiga sama, itu pun masih ada peringatan dari SMC,” ungkap Gunarto, di Jakarta, Rabu (24/12/2014).

Hasil positif pun dituai kemudian, penjualan Ertiga melejit dan menjadi tulang punggung kedua buat SIS R4 setelah Carry pikap. “Sekarang positioning kami sudah di mobil keluarga sejak Ertiga ditemukan sebagai ‘lebih mengerti keluarga’ ditambah peran media dan sosial media, itu sangat signifikan buat kami,” jelas Gunarto.

Dari bulan ke bulan, lanjut Gunarto, komposisi SIS R4 lebih besar mobil penumpang yakni 53 persen, sedangkan mobil komersial 47 persen. “Artinya dealer yakin kita jualannya mobil penumpang, kalau ini terjadi otomatis SMC akan membantu kami jualan mobil penumpang,” timpalnya lagi.

Pada 2015, SIS R4 bersiap menghadapi tantangan pasar. Meski target perusahaan belum diungkapkan, kemungkinan besar bertambah besar sebab beberapa model baru telah disiapkan untuk diluncurkan.

Related Posts: